Sabtu, 05 Oktober 2013

SUARA SIAPA ANDA DENGAR? - part 2



by: Ps. Jeffrey Rachmat // 29 September 2013











Markus 5: 35- 43
While Jesus was still speaking, some people came from the house of Jairus, the synagogue leader. "Your daughter is dead," they said. "Why bother the teacher anymore?"
Overhearing what they said, Jesus told him, "Don't be AFRAID; just BELIEVE."
 
He did not let anyone follow him EXCEPT Peter, James and John the brother of James. When they came to the home of the synagogue leader, Jesus saw a commotion, with people crying and wailing loudly.  He went in and said to them, "Why all this commotion and wailing? The child is not dead but asleep." But they laughed at him.

After he put them all out, he took the child's father and mother and the disciples who were with him, and went in where the child was. He took her by the hand and said to her, "Talitha koum!" (which means "Little girl, I say to you, get up!"). 

IMMEDIATELY the girl stood up and began to walk around (she was twelve years old). At this they were completely astonished. He gave strict orders not to let anyone know about this, and told them to give her something to eat -NIV

Yairus dalam kepanikannya harus tertahan dalam perjalanannya ketika Yesus terlibat pembicaraan dengan wanita yang sembuh dari pendarahannya  itu. Perasaannya saat itu pasti campur aduk antara ingin terburu-buru sampai ke rumah bersama Yesus ATAU percaya sepenuhnya kepada waktuNya Tuhan. Sepertinya, Yairus memilih opsi yang kedua.

Bisa dibayangkan perasaan Yairus tatkala ia barusan melihat mukjizat  terjadi di depan matanya,  lantas diikuti berita tentang anaknya yang sudah meninggal? Yesus tahu betapa remuk redamnya hati Yairus saat itu dan karenanya cuma berkata singkat: “Jangan TAKUT,PERCAYA saja!”

Kerumunan orang mungkin juga ikut berkomentar dengan timing yang cuma terlambat sesaat ini. Berbagai suara dan ekspresi mungkin diutarakan kepada Yairus saat itu. Perkataan manusia di sekeliling Yairus mungkin makin mengecilkan dan membuat hatinya menjadi tawar.

Di sinilah, kebaikan Tuhan sekali lagi terlihat. Demi menjaga keteguhan iman Yairus terhadap suara-suara di sekelilingnya, Ia melarang kerumunan orang itu ikut dan cuma mengijinkan tiga rasulnya ikut serta. Padahal, membangkitkan orang mati di depan mata orang banyak adalah kesempatan baik untuk menunjukkan kuasa dan kebesaran Yesus. Tapi, Ia LEBIH memilih opsi untuk memelihara iman Yairus.

Ketika sampai di rumah Yairus, semua orang saat itu SEDANG “menangis dan meratap dengan suara nyaring”. Tapi dalam sekejab pula, kerumunan ini bisa tertawa ketika Yesus mengatakan anak Yairus hanyalah sedang tidur. Ayat ini menunjukkan bagaimana perkataan manusia lain kadang-kadang bisa menjauhkan kita dari mukjizat yang sebenarnya SUDAH disiapkan untuk kita. Jika situasi sekitar  yang  kita jadikan pegangan, manusia hanyalah bisa terombang-ambing perasaannya. Situasi sekitar kita sebentar takjub, sebentar mencela, sebentar meratap dengan nyaring, tapi juga bisa dalam sekejab menertawakan kita.

Ibrani 12: 2
FIXING our eyes on Jesus, the pioneer and perfecter of faith. For the joy set before him he endured the cross, scorning its shame, and sat down at the right hand of the throne of God. -NIV

Dalam setiap badai kehidupan kita,  PASTIkan mata kita tertuju kepada Yesus. Cukup perkataanNya yang kita pegang, karena begitu besar kasih setiaNya kepada kita. Ada kalanya kita mungkin belum mengerti atas apa yang sudah terjadi, tetapi selama kita” tidak takut dan percaya kepadaNya”, kita akan melihat janjiNya dipenuhi. 

Hanya dengan dua kata, Yesus sekali lagi menunjukkan kebaikan dan kebesaranNya. Anak Yairus hidup kembali karena iman yang ditunjukkan kedua orangtuanya. Waktu Yesus mengajak kedua orangtuanya masuk ke kamar anaknya, mereka bisa saja menolak dan ikut menertawakan Yesus seperti kerumunan saat itu. Tapi, mereka memilih TETAP percaya, walau suara-suara sekeliling mereka tidak sedang  membesarkan hati mereka.

FAITH is the CURRENCY of the kingdom of God.
Ibrani 11:6
And without FAITH it is impossible to please God, because anyone who comes to him must BELIEVE that he exists and that he REWARDS those who earnestly seek him.-NIV

Suara  SIAPA Anda dengar? Dia yang MEMULAI, Dia yang MEMELIHARA


Jeffrey Rachmat is the founding and senior pastor of Jakarta Praise Community Church (JPCC), one of Indonesia’s most dynamic and influential churches. He is also a sought-after speaker on topics such as leadership, relationship, marriage and business. His book, “Permainan Cantik” has been reprinted six times in Indonesia, and is available in English with the title “The Art of Winning.” Jeffrey and his wife Angela have three children. Follow @JeffreyRachmat



Tidak ada komentar:

Posting Komentar