Sabtu, 05 Oktober 2013

SUARA SIAPA ANDA DENGAR? - part 1



by: Ps. Jeffrey Rachmat // 29 September 2013











Markus 5: 21-34
When Jesus had again crossed over by boat to the other side of the lake, a large crowd gathered around him while he was by the lake. Then one of the synagogue leaders, named Jairus, came, and when he saw Jesus, he fell at his feet. He pleaded earnestly with him, "My little daughter is dying. PLEASE come and put your hands on her so that she will be healed and live."
So Jesus went with him. A large crowd followed and pressed around him. And a woman was there who had been subject to bleeding for twelve years. 



She had suffered a great deal under the care of many doctors and had spent all she had, yet instead of getting better she grew worse. When she HEARD about Jesus, she came up behind him in the crowd and TOUCHED his cloak,  because she thought, "If I JUST TOUCH his clothes, I will be healed." IMMEDIATELY  her bleeding stopped and she felt in her body that she was freed from her suffering.
At once Jesus realized that power had gone out from him. He turned around in the crowd and asked, "Who touched my clothes? You see the people crowding against you," his disciples answered, "and yet you can ask, 'Who touched me?'"

But Jesus kept looking around to see who had done it.  Then the woman, knowing what had happened to her, came and fell at his feet and, trembling with fear, told him the whole truth. He said to her, "Daughter, your  FAITH has HEALED you. Go in peace and be freed from your suffering."

Kisah di atas memberi petunjuk jelas kepada kita bahwa apa yang bisa terjadi dalam hidup kita sangat tergantung kepada suara/perkataan SIAPA yang kita dengarkan.

Roma 10:17
Consequently, faith comes from HEARING the message, and the message is heard THROUGH the WORD about Christ.


Sangat perlu kita pahami bahwa “hearing is a CONTINUOUS tense”.  Sesuatu yang PERLU manusia lakukan secara terus menerus dan berkelanjutan. Dari kisah di atas kita bisa memahami bahwa:

1) Wanita ini MENJEMPUT mukjizatnya sendiri.

Effortnya dalam menerobos kerumunan dan keramaian massa yang mengelilingi Yesus semata-mata  karena dia pernah MENDENGAR cerita tentang Yesus sebelumnya. Karena itu, beranilah untuk bersaksi tentang kebaikan dan kebesaran Yesus, karena kita tidak pernah tahu SIAPA yang membutuhkan Yesus.
 
2) Yesus SENGAJA menunggu wanita itu berSAKSI.
Tuhan mengadakan mukjizat dengan harapan manusia memberitakan kebaikan dan kebesaranNya kepada manusia lain. Bukan supaya membuat diriNya terlihat baik, karena Dia sudah baik adanya. Tapi, semata-mata hanya supaya manusia lain juga bisa mengalami dan merasakan kebaikan yang sama. Bisa mengakses kepada sumber yang sama.

Ketika manusia sakit, mencari dokter terbaik adalah hal terbaik yang bisa dilakukan seseorang. Tapi janganlah kita pernah lupa bahwa dokter terbaik hanyalah medium, hanyalah “jubah” bagi Tuhan, bukan SUMBER kesembuhan. Ada perbedaan besar mengandalkan Tuhan sebagai sumber, dan dokter sebagai sumber kesembuhan manusia.  

3) Wanita ini membesarkan hatinya sendiri.


Yudas 1:20
But you, dear friends, by BUILDING yourselves UP in your most holy faith and praying in the Holy Spirit

1 Samuel 30:6
David was greatly distressed because the men were talking of stoning him; each one was bitter in spirit because of his sons and daughters. But David FOUND STRENGTH in the LORD his God.


Dalam setiap badai yang datang dalam hidup kita, tidak selalu ada orang yang  ada di samping kita membesarkan hati kita. HANYA satu dan CUMA satu yang tidak pernah meninggalkan kita saat itu: Bapa di Surga. Maka kepadaNya lah kita harus mencari mukjizat, penghiburan, dan kekuatan.

Dalam keramaian orang saat itu, besar kemungkinan bukan cuma wanita ini yang  “berhasil” meraih jubah Yesus. Tapi KENAPA hanya kepada wanita ini kuasa Tuhan tercurah dan karenanya wanita ini menjadi sembuh?

IMAN lah yang membedakan hasil dari sekian banyak orang yang berusaha menjamah Yesus saat itu. Ada banyak alasan bagi wanita ini untuk BERHENTI berusaha meraih jubah Tuhan saat itu di tengah-tengah ramainya kerumunan. Hanya didasari iman:  “asal kuJAMAH saja jubahNya, aku AKAN sembuh” wanita ini melakukan yang terbaik untuk menjemput mukjizat.

  Jeffrey Rachmat is the founding and senior pastor of Jakarta Praise Community Church (JPCC), one of Indonesia’s most dynamic and influential churches. He is also a sought-after speaker on topics such as leadership, relationship, marriage and business. His book, “Permainan Cantik” has been reprinted six times in Indonesia, and is available in English with the title “The Art of Winning.” Jeffrey and his wife Angela have three children. Follow @JeffreyRachmat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar