Minggu, 19 Januari 2014

BELAJARLAH KEPADAKU


by: Ps.Jeffrey Rachmat // 1 Desember 2013
 











Mat 11:29
Take my yoke upon you and LEARN FROM ME, for I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls.
Ketika ayat ini dicatat, Yesus di mata masyarakat Yahudi hanyalah seorang pemuda tanggung berumur awal 30-an, bukan anak pembesar atau siapa-siapa. Bisa dibayangkan bagaimana respon orang-orang mendengarkan perkataan seperti ini? Permintaan untuk belajar pada seorang pemuda yang bukan anak siapa-siapa tentu saja terdengar seperti permintaan seseorang yang tinggi hati, atau mungkin tidak tahu diri tepatnya.

Di saat bersamaan, pada ayat yang sama, Yesus menyatakan diriNya adalah pribadi yang lemah lembut dan rendah hati. Bagi orang awam, ini mungkin merupakan satu kontradiksi antara ucapan dan tindakan.

Seperti apa sebenarnya rendah hati yang dimaksud Tuhan?
1) Knowing who you really are
Orang yang rendah hati adalah orang yang mengerti siapa dirinya; tidak melebih2kan, tapi tidak juga bersikap minder bila berbicara mengenai dirinya.
 

Sikap rendah hati akan memudahkan kita menerima pertolongan dari orang lain,  karena berani mengakui kekurangan kita. Banyak orang sebenarnya siap dan mampu menolong kita, bahkan ada di sekitar kita, hanya saja mereka tidak (diijinkan) tahu bahwa kita sedang membutuhkan pertolongan.
 

Sikap rendah hati memudahkan kita memberi pujian kepada orang lain, termasuk menerima pujian juga.



Recognition is fine, but the need of CONSTANT recognition is wrong.

 

Rendah hati diartikan sebagai KE-MAMPU-AN mengakui kelemahan diri sendiri , sekaligus menerima pujian yang selayaknya diterima.
 

2) Knowing the purpose of God for your life
Mat 26:47-54 mengisahkan bagaimana Yesus tetap teguh ketika situasi mengijinkanNya untuk lari dari rencana yang Tuhan siapkan untukNya. Ia memilih tetap hidup mengandalkan BapaNya.

Kerendahan hati dimulai ketika kita bersedia mengandalkan Tuhan dalam hidup kita.


1Tim 6:17
COMMAND those who are rich in this present world NOT TO BE arrogant NOR to put their hope in wealth, which is so uncertain, but to put their hope in God, who richly PROVIDES us with everything for our ENJOYMENT.

Just because you CAN, doesn't mean you SHOULD.


3) The willingness to serve other


Filipi 2: 1-4
1 Therefore if you have any encouragement from being united with Christ, if any comfort from his love, if any common sharing in the Spirit, if any tenderness and compassion, 2 then make my joy complete by BEING like-minded, HAVING the same love, being one in spirit and of one mind. 3 DO NOTHING out of selfish ambition or vain conceit. Rather, in humility VALUE others above yourselves, 4 not looking to your own interests but each of you to the interests of the others.

Kerendahan hati dimulai ketika kita MAU melayani orang lain. Orang yg sombong tidak bisa melayani orang lain, apalagi melayani Tuhan.

 

Rendah hati adalah sebuah keputusan.



4) The willingness to learn
Tanda orang yang rendah hati adalah orang yang MAU belajar dan TERUS belajar.
 
You have to be STRONG to be HUMBLE. Kerendahan sejati adalah orang yang punya pilihan untuk tidak bersikap rendah hati, tetapi ia memutuskan untuk tetap bersikap rendah hati. 



Yer 17: 5-8

5 This is what the LORD says:
"CURSED is the one who trusts in man,
who draws strength from mere flesh
and whose heart turns away from the LORD.
6 That person will be like a bush in the wastelands;
they will not see prosperity when it comes.
They will dwell in the parched places of the desert,
in a salt land where no one lives.
7 "But BLESSED is the one who trusts in the LORD,
whose confidence is in him.
8 They will be like a tree planted by the water
that sends out its roots by the stream.
It does not fear when heat comes;
its leaves are always green.
It has no worries in a year of drought
and never fails to bear fruit."



Jeffrey Rachmat is the founding and senior pastor of Jakarta Praise Community Church (JPCC), one of Indonesia’s most dynamic and influential churches. He is also a sought-after speaker on topics such as leadership, relationship, marriage and business. His book, “Permainan Cantik” has been reprinted six times in Indonesia, and is available in English with the title “The Art of Winning.” Jeffrey and his wife Angela have three children. Follow @JeffreyRachmat

Sabtu, 18 Januari 2014

WORSHIP IN THE SPIRIT AND TRUTH

by: Phil Pringle/ 24 Nov 2013
 














Yoh 4:23-24
23 Yet a time is coming and has now come when the true worshipers will worship the Father in the SPIRIT and in TRUTH, for they are the kind of worshipers the Father seeks. 24 God is spirit, and his worshipers MUST worship in the Spirit and in truth." -NIV

Salah satu elemen dari worship adalah thanksgiving. Bersyukur adalah pintu gerbang menuju hadirat Tuhan. Seperti halnya password, tanpa bersyukur kita tidak bisa mengakses kepada Sumber.

Ketika doa manusia tidak dijawab, kemungkinan besar karena kita tidak datang dengan cara dan sikap yang benar. Bersunggut2, mengeluh, meratapi tidak akan membuat Tuhan merespon.

 

Bersyukur adalah kunci bagi doa seseorang untuk dijawab  Tuhan.
Bersyukur atas masa lalu, masa kini, bahkan masa depan. Semua yang pernah terjadi di masa lalu jikalau dilihat dari perspektif bersyukur, tetap akan membantu manusia melihat kebaikan Tuhan, seburuk/sepahit apapun peristiwanya.

 

Worship memberikan "sayap" bagi doa kita untuk terbang ke wilayah maha kudus, sehingga kita bisa lebih mengerti apa yg sedang terjadi dalam dimensi roh ketika menyikapi sesuatu.
 

Dalam kisah Zakh 3: 1-10, kita diajari untuk memahami bahwa apa yang terlihat indah dalam dimensi fisik, belum tentu indah dalam dimensi roh. Padahal saat itu Yosua, sebagai Imam Besar, memakai jubah terbaiknya dan terindah, tetapi terlihat kotor dalam dimensi roh.

Perjuangan seorang Kristen sebenarnya adalah melawan roh2 jahat dlm dimensi roh, bukan dalam dimensi fisik saja.

 

Karena itu, kita perlu menyembah Tuhan dalam Roh dan Kebenaran sehingga Iblis akan dihardik dari kita. Otomatis, kita bisa terlepas dari berbagai rasa bersalah/tidak layak yang ditimbulkan Iblis dalam hati dan pikiran kita.
 

 
Yesus mati di salib untuk melepaskan manusia dari dosa, bukan untuk membuat manusia merasa berdosa. Dia datang untuk menyelamatkan orang berdosa, BUKAN memusnahkan orang berdosa.
 
Tuhan sedang mencari orang yang mau menyembahNya dalam Roh dan Kebenaran, karena seringkali fakta berbeda dengan kebenaran.

 

Fakta: kita mungkin sedang sakit secara fisik, tapi kebenarannya: kita mungkin sudah disembuhkan secara batin.
Fakta: kita mungkin terlihat miskin di mata manusia, tapi kita mungkin menikmati kemakmuran di dalam dimensi Roh bersama Tuhan.

 
Worship tidak pernah terlalu mahal untuk dilakukan. Ketika kita memilih mulai memuji Tuhan, kita akan mulai mengusir roh jahat dari pikiran, hati, dan dari sekeliling kita.

 
Yohanes 12:3-8 mengisahkan bagaimana Maria Magdalena memakai minyak mahal untuk meminyaki kaki Yesus. Itulah contoh nyata worship


Worship memang HARUS extravaganza, walaupun  Iblis (Yudas Iskariot) akan menuduh/mengkritik  bahkan pada saat kita mencoba memberikan yg terbaik kepada Tuhan.
 

Saya (Phil Pringle) TIDAK PERNAH menemukan orang yang banyak memberi kritik, adalah orang yang sekaligus murah hati juga.
 

Bahkan, ketika manusia sedang diberkati, Iblis tetap akan berusaha membuat manusia merasa tidak layak/pantas mendapatkannya. Jangan pernah merasa tertuduh jika kita sedang diberkati Tuhan.
 

Kejadian 37:3-4 mengisahkan Yusuf memakai jubah mahal pemberian Yakub, bapaknya. Walaupun menimbulkan iri hati di antara saudara-saudaranya, Yusuf lebih suka menyenangkan hati bapaknya KETIMBANG persetujuan saudara-saudaranya.
 
Doa tidak efektif jika tidak dilakukan dalam atmosfir worship. Kita mungkin sedang berada dalam situasi tergelap, tapi itulah saat terbaik utk mulai memuji Tuhan. Saat kita mulai memuji Tuhan, saat itulah akan terjadi terobosan-terobosan dalam hidup kita.


 
Kis 16: 25-26
25 About midnight Paul and Silas were praying and SINGING hymns to God, and the other prisoners were listening to them. 26 SUDDENLY there was such a violent earthquake that the foundations of the prison were shaken. At once all the prison doors flew open, and everyone's chains came loose. -NIV

Paulus dan Silas ketika dalam penjara tetap memuji Tuhan, walau mereka, secara fisik, sangat lemah saat itu. Situasi dan kondisi saat itu memberikan mereka banyak alasan untuk berhenti bersyukur dan menyembah Tuhan, tapi mereka tetap bersyukur dan menyembah Tuhan dalam Roh dan Kebenaran.
 

Karena itu, dalam keadaan kita yang terburuk pun: JANGAN komplain, TETAP bersyukurlah. Itulah saat terbaik untuk membebaskan diri dari belenggu-belenggu kita.
 
Bernyanyilah dari hatimu dan bersyukurlah selalu, maka kita akan; memberi "sayap" pada doa2 kita, mengusir semua roh2 jahat dari sekitar kita, dan sekaligus melepas belenggu2 dalam hidup kita






Phil Pringle OAM arrived in Sydney, New South Wales, Australia, in 1980 with his wife Chris. Pringle (born 21 May 1952) is the founder and Senior Pastor of C3 Church Sydney (formerly known as Christian City Church), which was started in Dee Why after an initial attempt at planting a church in the Sydney suburb of Roseville which failed. He is the founder of C3 Church Global, a church planting movement of over 200 churches. He is the founder and president of Oxford Falls Grammar School, Sydney, which currently educates over 1000 students from Kindergarten to year 12